Organisasi Organisasi Semi Militer Bentukan Jepang
Organisasi Organisasi Semi Militer
Bentukan Jepang Pada bulan Januari 1942 Jepang
menduduki Malaysia, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Malaysia pada waktu itu
dikuasai Sekutu berhasil direbut Jepang. Pada tanggal 24 Januari 1942 Jepang
menduduki Tarakan, Balikpapan, dan Kendari. Balikpapan merupakan sumber-sumber
minyak maka diserang dengan hati-hati agar tetap utuh, tetapi dibumihanguskan
oleh tentara Belanda. Tanggal 3 Februari 1942 Samarinda diduduki pasukan
Jepang. Pada waktu itu Samarinda masih dikuasai tentara Hindia Belanda (KNIL).
Dengan direbutnya lapangan terbang oleh Jepang, maka tanggal 10 Februari 1942
Banjarmasin dengan mudah dapat diduduki. Pada tanggal 4 Februari 1942 Ambon
berhasil diduduki Jepang, kemudian dilanjutkan pada tanggal 14 Februari 1942
menguasai Palembang dan sekitarnya. Dengan jatuhnya Palembang maka dengan mudah
Jepang masuk ke Jawa. Dalam penyerbuan-penyerbuan itu Jepang lebih kuat
dibanding Sekutu karena Jepang memiliki bantuan kekuatan udara taktis.
Sedangkan kekuatan udara Sekutu sudah dihancurkan dalam pertempuran-pertempuran
awal di Indonesia maupun Malaya (Malaysia). Berikut ini Organisasi Organisasi
Semi Militer Bentukan Jepang:
Seinendan (Barisan pemuda)
Seinendan merupakan organisasi
pemuda yang dibentuk pada tanggal 29 April 1943, tepat pada hari ulang tahun
Kaisar Jepang. Seinendan merupakan organisasi kepemudaan yang bersifat
semimiliter. Organisasi tersebut langsung berada di bawah pimpinan gunseikan.
Tujuan pembentukan organisasi tersebut adalah untuk mendidik dan melatih pemuda
agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
Namun, sebenarnya maksud tersembunyi pembentukan organisasi tersebut adalah
untuk mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-banyaknya yang diperlukan bagi
kemenangan perang Jepang.
Pada awalnya, Seinendan
beranggotakan pemuda-pemuda Asia yang berusaia antara 15-25 tahun. Namun, usia
anggotanya kemudian diubah menjadi 14-22 tahun. Pada awalnya anggota Seinendan
sebanyak 3.500 orang yang berasal dari seluruh Jawa. Jumlah tersebut berkembang
menjadi 500.000 orang pemuda pada akhir masa pendudukan Jepang.
Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Keibodan juga merupakan organisasi
pemuda yang dibentuk bersamaan dengan pembentukan Seinendan. Berbeda dengan
Seinendan, dalam pembentukan Keibodan tersebut tampak bahwa pemerintah
pendudukan Jepang berusaha agar tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.
Bahkan kaum nasionalis pada tingkat bawah pun tidak mempunyai hubungan dengan
Keibodan, karena badan ini langsung ditempatkan di bawah pengawasan polisi.
Selain Jawa, kedua badan tersebut juga dibentuk di Sumatra dan daerah-daerah
yang berada di bawah kekuasaan angkatan laut. Di Sumatra, Keibodan dikenal
dengan nama Bogodan. Di Kalimantan terdapat badan serupa yang disebut Borneo
Konan Hokokudan. Selain golongan pemuda, juga dilakukan pengorganisasian kaum
wanita. Pada bulan Agustus 1943 dibentuk Fujinkai (himpunan wanita). Usia
minimum dari anggota Fujinkai adalah 15 tahun. Wanita-wanita tersebut juga
diberikan latihan-latihan militer.
Syuisyintai (Barisan Pelopor)
Barisan Pelopor dibentuk pada
tanggal 1 November 1944. Organisasi semimiliter ini dibentuk sebagai hasil
keputusan sidang ketiga dari Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat. Barisan
Pelopor dipimpin oleh Ir. Soekarno. Sedangkan wakilnya yaitu R.P. Suroso, Otto
Iskandardinata dan dr. Buntaran Martoatmojo. Tokoh nasionalis yang duduk dalam
Barisan Pelopor berusaha memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk
menanamkan semangat nasionalisme di kalangan para pemuda. Para pemuda
dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasionalis. Di dalam pidatonya,
para tokoh nasionalis selalu menyelipkan kata-kata untuk membangkitkan semangat
cinta tanah air di kalangan para pemuda.
Fujinkai (Barisan Wanita)
Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas wanita yang
berumur 15 tahun ke atas. Tugas Fujinkai adalah ikut memperkuat pertahanan
dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, hewan ternak, dan bahan
makanan untuk kepentingan perang.
Hizbullah
Pada tanggal 15 Desember 1944
berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam yang dinamakan Hizbullah (tentara
Allah) yang dalam istilah Jepangnya disebut Kaikyo Seinen Teishintai. Hizbullah
mempunyai tugas pkok, yaitu sebagai berikut :
- Sebagai tentara cadangan dengan
tugas dan program, antara lain : melatih diri, jasmani maupun rohani
dengan segiat-giatnya.; membantu tentara Dai Nippon; menjaga bahaya udara
dan mengintai mata-mata musuh; menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha
untuk kepentingan perang.
- Sebagai pemuda Islam dengan
tugas dan program, antara lain : menyiarkan agama Islam, memimpin umat
Islam agar taat menjalankan agama Islam, dan membela agama dan umat Islam
Indonesia.[gs]